Ambon (Amboina News)-Perayaan IMLEK memiliki filosofi yang dalam serta selaras
dengan dinamika yang berlaku dan tradisi umum yang berlaku dalam kehidupan masyarakat . Selain itu
Perayaan Tahun Baru IMLEK juga di tandai
dengan berbagai kegiatan sosial seperti pembagian ampao kepada sesama warga
teonghoa dan masyarakat lainnya sehingga memungkinkan warga Teonghoa melakukan
silaturahmi dan berbagi dengan sesama tampa memandang etnis,suku ,ras,agama dan
golongan oleh karena itu perayaan tahun
baru IMLEK sejatinya bukan saja menjadi
milik agama konghocu dan masyarakat Teonghoa saja tetapi sudah menjadi milik kehudupan masyarakat di Maluku dan ini menjadi kebanggaan kita semua, hal ini di
sampaikan Gubernur Maluku dalam sambutannya yang di bacakan Staf Ahli Gubernur Bidang
Pembangunan Lutfi.Rumbia pada perayaan Tahun Baru IMLEK di gedung Baleo
oukemene Minggu (07/02).
Lanjut Lutfi Rumbia “Perayaan IMLEK juga merupakan momentum
tepat untuk melakukan refleksi,evaluasi dan transformasi diri menuju
kebijaksanaan kepekaan sosial dan kemuliaan, dalam konteks ini nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian antara sesama manusia musti
terus di tumbuhkan dalam kehidupan masyarakat ,berbangsa dan bernegara hal ini
relevan dengan tema Perayaan Tahun Baru IMLEK ini, yaitu jadikan moment IMLEK ke 2567 sebagai media
intropeksi untuk lebih meningkatkan kesadaran hidup orang basudara.Melalui
Perayaan Tahun Baru IMLEK, warga Teonghoa
di Maluku di harapkan membangun spirit dan kesadaran kolektif untuk
membudayakan sikap pro hidup yakni sikap hidup rukun dan damai,sikap saling
menghormati di antara anakl bangsa.
Di tempat yang sama juga Ketua WALUBI Maluku Wihelmus
Jhawarissa mengatakan Perayaan IMLEK
yang ke 2567 ini bukan saja bermakna
bagi kta di Maluku tapi secara internasional ,oleh karena itu sebagai orang
yang berkeyakinan kita selalu menyatakan suka cita dan kita menyambut gembira,
dengan satu harapan bahwa di tahun monyet api ini kta lebih baik dari
tahun-tahun sebelumnya Ketua WALUBI juga mengharapkan masyarakat Maluku bisa
menahan diri dari berbagai hal
yang lakukan dalam berpolitik dan menjadikan Maluku sebagai laboratorium kerukunan bergagama di Maluku.
Perayaan Tahun Baru IMLEK ke 2567 berlansung sengan hikmat dan di isi dengsn
berbagai tarian dan acara perayaan di tutup denga akraksi Baronsai dan makan malam bersama.(jj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar