KSOP Ambon Mendukung Penuh Pelabuhan Yos Soedarso Jadi Pelabuhan Wisata



Ambon (Amboina News) - Pelabuhan Yos Soedarso Ambon akan menjadi pelabuhan Wisata, untuk itu Pemerintah Provinsi harus benar-benar siap hal ini di sampaikan  Kepala Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon Haikal Dahlan Marasabessy kepada wartawan usai pelaksanaan Simulasi Mersi  CoV  di pelabuhan Yos Soedarso Ambon Kamis (25/2).  

Menurutnya dalam ketentuan  peraturan perundangan Pelabuhan Ambon masuk dalam Resim pelabuhan yang telah diusahakan  secara komersial.

Untuk saat ini beban kegiatan Angkutan barang sudah sangat berat, sementara pengembangannya terbatas kepada areal , sehingga ada wacana untuk memindahkan pelabuhan kargo keluar dari pelabuhan Yos Soedarso Ambon.

Dengan demikian Pelabuhan Yos Soedarso berpotensi untuk menjadi pelabuhan khusus pelabuhan penumpang  saja sama seperti pelabuhan di Singapura.

Dirinya berharap pelabuhan di Ambon bisa digarap seperti pelabuhan di Singapura, menurutnya untuk saat ini ada  8 kapal PELNI yang menggunakan pelabuhan Yos Soedarso, 10 kapal Perintis, dan itu merupakan cikal bakal pelabuhan Yos Soedarso menjadi pelabuhan wisata.

Untuk itu menurutnya hanya menunggu komitmen yang kuat dari  pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengembangan Pelabuhan Ambon kedepan menjadi pelabuhan wisata seperti harapan Mentri BUMN belum lama ini.

Ia menambahkan untuk saat ini sarana prasarana pelabuhan Yos Soedarso tidak menjadi masalah, karena dermaga saat ini panjangnya 700 meter, walaupun fasilitas-fasilitas terminal perlu ditambah saat konsentrasi Kargo dipindahkan sehingga area di pelabuhan bisa dikembangkan menjadi pelabuhan wisata.

Sementara wacana pemindahan pelabuhan Kargo akan dipindahkan menurut Marasabessy saat ini sementara dilakukan penelitian oleh PT Pelindo apakah pelabuhan Kargo akan ditempatkan di Tulehu, atau di Batu Gong.dirinya mengharapkan adanya Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah daerah dengan Pemerintah pusat .(jj)    

KSOP Ambon Mendukung Penuh Pelabuhan Yos Soedarso Jadi Pelabuhan Wisata



Ambon (Amboina News) - Pelabuhan Yos Soedarso Ambon akan menjadi pelabuhan Wisata, untuk itu Pemerintah Provinsi harus benar-benar siap hal ini di sampaikan  Kepala Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon Haikal Dahlan Marasabessy kepada wartawan usai pelaksanaan Simulasi Mersi  CoV  di pelabuhan Yos Soedarso Ambon Kamis (25/2).  

Menurutnya dalam ketentuan  peraturan perundangan Pelabuhan Ambon masuk dalam Resim pelabuhan yang telah diusahakan  secara komersial.

Untuk saat ini beban kegiatan Angkutan barang sudah sangat berat, sementara pengembangannya terbatas kepada areal , sehingga ada wacana untuk memindahkan pelabuhan kargo keluar dari pelabuhan Yos Soedarso Ambon.

Dengan demikian Pelabuhan Yos Soedarso berpotensi untuk menjadi pelabuhan khusus pelabuhan penumpang  saja sama seperti pelabuhan di Singapura.

Dirinya berharap pelabuhan di Ambon bisa digarap seperti pelabuhan di Singapura, menurutnya untuk saat ini ada  8 kapal PELNI yang menggunakan pelabuhan Yos Soedarso, 10 kapal Perintis, dan itu merupakan cikal bakal pelabuhan Yos Soedarso menjadi pelabuhan wisata.

Untuk itu menurutnya hanya menunggu komitmen yang kuat dari  pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengembangan Pelabuhan Ambon kedepan menjadi pelabuhan wisata seperti harapan Mentri BUMN belum lama ini.

Ia menambahkan untuk saat ini sarana prasarana pelabuhan Yos Soedarso tidak menjadi masalah, karena dermaga saat ini panjangnya 700 meter, walaupun fasilitas-fasilitas terminal perlu ditambah saat konsentrasi Kargo dipindahkan sehingga area di pelabuhan bisa dikembangkan menjadi pelabuhan wisata.

Sementara wacana pemindahan pelabuhan Kargo akan dipindahkan menurut Marasabessy saat ini sementara dilakukan penelitian oleh PT Pelindo apakah pelabuhan Kargo akan ditempatkan di Tulehu, atau di Batu Gong.(jj)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon lakukan Simulasi Mers CoV



Ambon  (Amboina News ) - Simulasi Mers CoV yang di lakukan di Pelabuhan Yos Soedarso  Ambon untuk mengantisipasi masuknya virus Mers coV melalui pelabuhan di Maluku , hal ini di sampaikan  Femmy BK kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam mewakili Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit  usai pelaksanaan Simulasi Mers CoV di pelabuhan Yos Soedarso Ambon Kamis (25/2).

Menurutnya Simulasi adalah cara menguji bagaimana adanya suatu  Kontijensi Plain yang sudah dibentuk, terkhususnya di pelabuhan Yos soedarso Ambon.

Contijensi Plain menurut Femmy adalah  salah satu hal yang dituntut oleh WHO agar semua pintu masuk Negara tersebut harus siap untuk mencegah keluar masuknya penyakit yang beresiko mengancam kesehatan, seperti Wabah Ebola, Mers Co dan Shika.

Diakuinya kalau untuk Kota  Ambon saat ini belumlah ada ditemukan masuknya wabah penyakit atau orang yang mengidap penyakit menular, namun kesiapannya yang diperlukan .
Pelaksanaan Simulasi Mers CoV ini dilaksanakan di seluruh pelabuhan di Indonesia  dan dilaksanakan setiap tahun, dengan adanya simulasi yang dilakukan ini maka semuanya akan bisa menjadi lebih baik, karena nantinya personil akan berganti.

Ia menambahkan kalau pelaksanaan Simulasi yang dilaksanakan tersebut melibatkan semua Instansi , diantaranya Pemda,  kepolisian, KSOP, Bea cukai, imigrasi, dinas kesehatan, RS dan masyarakat.
Sementara terkait dengan kesiapan pihak KKP Ambon menurutnya dari pengamatan yang  saat pelaksanaan Simulasi, sarana dan prasarana yang ada di Pelabuhan Yos Soedarso sudah terpenuhi.

Dirinya berharap agar kedepan KKP Ambon dapat lebih meningkatkan koordinasi dengan unsure terkait agar kedepan apabila ditemukan wabah penyakit tersebut, personil sudah siap.

Sementara itu ditempat yang sama Kepala  Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP)  Ambon Nehemia Salamahu menjelaskan kalau pelaksanaan Simulasi pada saat ini agar dapat mengetahui kesiapan personil KKP  sehingga ketika ada wabah sudah mampu melakukan pencegahan.

Terkait dengan sarana dan prasarana untuk pencegahan wabah di KKP Ambon menurutnya dari  pelaksanaan Simulasi dapat dipastikan kalau sudah 99 persen alat yang dipergunakan diseluruh pintu masuk Negara sudah ada di KKP Ambon.

Dalam pelaksanaan pencegahan penyakit yang masuk melalui pelabuhan Yos Soedarso, menurut Salamahu pihak KKP Ambon bekerjasama dengan Dinas kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Ambon, maupun puskesmas karena itu merupakan Ling dalam rangka upaya pencegahan.

Sementara terkait dengan kerjasama dengan rumah sakit, menurut Salamahu saat ini sedang dipersiapkan beberapa RS  namun ada beberapa kekurangan-kekurangan yang sementara dibenahi.

Ditempat yang sama Kepala Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan  (KSOP) Haikal Dahhlan Marasabessy menjelaskan kalau KSOP  adalah coordinator tertinggi dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan di Pelabuhan.

Untuk itu menurutnya KSOP akan siap karena bukan saja terjadi penyelundupan barang dan Narkoba tetapi juga virus yang dibawa oleh orang yang masuk ke pelabuhan.(jj)

PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN 2016 DI SMK 7 AMBON



Ambon (Amboina News) - Pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan berbasis kompter untuk hari pertama  yang di laksanakan di SMK 7  Ambon yang berlangung dari 22 Februari  - 05 Maret 2016 diwarnai gangguan teknis hal ini di sampaikan Kepsek SMK 7 Ambon Drs. Saiful,M.MPd (23/02/2016).

“Dari hasil pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan untuk  2 hari ini,hari pertama  secara nasional ada 4 Provinsi yang masih  mengalami ganguan teknis  yaitu ganguan pada sever pusat yaitu Provinsi Sumatra Utara,Maluku,NTT dan Sulawesi Tengah sehingga siswa yang melaksanakan di pertama di hari pertama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia “tegas Kepsek SMK 7 .

Sebagaimana yang kita ketahui bersama SMK 7 Ambon di tunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu sekolah Pelaksana Ujian Nasional Perbaikan untuk tahun 2016 ini dengan kouta berjumlah 199  peserta yang berasal dari SMK Maluku Tenggara dan SMK Maluku Tenggara Barat selain itu Lanjut Saiful”untuk peserta Ujian Nasional Perbaikan untuk SMA di laksanakan di SMA 1 Ambon,sementara itu untuk SMK 1 Ambon peserta  Ujian nasional perbaikan berasal dari  SMK se-Kota Ambon untuk SMK 2 Ambon mendapat peserta dari Kabupaten Maluku Tengah dan untuk Buru,Buru Selatan,SBT dan SBB pelaksanaan Ujian Nasional  Perbaikan di SMK 3 Ambon”.

Kepsek SMK 7 Ambon mengharapkan dengan adanya pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan di sekolahnya,SMK 7 Ambon dapat melakukan pembenahan-pembenahan untuk persiapan Ujian Nasional berbasis Online yang pelaksanaannya di laksanakan pada 4 – 7 April 2016.(jj)

Meningkatkan kapasitas SDM BPSDMP KP Laksanakan Bimtek Pendampingan dan Woorkshop



Ambon(Amboina News) - Untuk meningkatkan kapasitas SDM maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP),  SDM,melaksanakan Bimtek dan Workshop yang dilaksanakan di Swisbel hotel Selasa (16/2).

Dalam sambutannya Sekretaris BPSDMP KP,Dr Rina M.Si menjelaskan kalau kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pemberdayaan bagi masyarakat di sektor kelautan dan perikanan. di bidang penyuluhan dan pemberdayaan, KKP berupaya membangun kemandirian kelompok masyarakat pelaku utama/usaha kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam) serta meningkatkan manajemen dan daya saing.

Menurutnya kelompok mandiri merupakan indikator kinerja penyuluhan kelautan dan perikanan. Sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 14/2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan, maka keberhasilan proses penyuluhan perikanan perikanan salah satunya diukur melalui kemandirian kelompok melalui pendampingan dan penyuluhan oleh penyuluh perikanan guna meningkatkan kemampuan kelas kelompok perikanan pemula menjadi madya, dan kelompok kelas madya menjadi utama.

Ia menambahkan Capaian kinerja Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perkanan (Pusluhdaya KP) BPSDMP KP ini tidak lepas dari peran teknologi informasi yang sudah dikembangkan. Teknologi informasi mempunyai peranan sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing institusi Pusluhdaya KP. 

“Karena itu, kegiatan Pendampingan Peningkatan Kelas Kelompok Perikanan dan Workshop Pemutakhiran Validasi dan Evaluasi Data Simluhdaya KP Tahun 2016 menjadi kegiatan yang sangat strategis dan penting bagi pengembangan sistem penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan,” ujar Rina.

Berdasarkan data Simluhdaya KP per 16 Februari 2016, saat ini terdapat 57.935 kelompok pelaku utama/usaha kelautan dan perikanan (839.318 orang) yang dibina dan didampingi penyuluh perikanan. Berdasarkan data Simluhdaya KP tersebut, saat ini terdapat 14.302 penyuluh perikanan yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia. 

Di tempat yang sama Kepala Pusluhdaya KP Endang Suhaedy mengatakan, BPSDMP KP melalui unit kerjanya Pusluhdaya KP, sejak 2011 telah membangun aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Simluh KP) sebagai database bersama penyuluhan perikanan di pusat, provinsi dan, kabupaten/kota yang pada tahun 2016 disempurnakan menjadi Simluhdaya KP). Aplikasi ini dibangun dengan swadaya, belum didukung oleh anggaran APBN, namun setiap tahunnya dilakukan perbaikan dan pengembangan sesuai kebutuhan stakeholder kelautan dan perikanan.

“Manfaat dari penggunaan Simluhdaya KP sebagai media informasi dan komunikasi antara pusat dengan stakeholder kelautan dan perikanan, khususnya penyuluh perikanan berupa: 1) penyedia informasi dalam penyusunan perencanaan, kajian pengembangan dan pemenuhan kebutuhan dalam pelaksanaan penyuluhan di lapangan; 2) penyedia  informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan pada proses penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, dan 3) penyedia informasi untuk pengambilan keputusan dalam waktu cepat,” ujar Endang pada pembukaan kegiatan Pendampingan Peningkatan Kelas Kelompok dan workshop tersebut.

Melalui kegiatan Pendampingan Peningkatan Kelas Kelompok diharapkan terlaksananya penyamaan persepsi penyuluh perikanan tentang penilaian kelas kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan berdasarkan Kepmen No. 14/2012 tentang Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama;
Pelaksanaan Bimtek dan Woorkshop di buka oleh Wakil Gubernur Maluku Z Sahaburua yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
 
Dalam sambutannya Sahaburua menyampaikan kalau Atas nama Pemerintah daerah Daerah provinsi Maluku sangat menyambut gembira pelaksanaan Woorkshop dan Bimtek di Maluku
Dirinya berhharap kepada para penyuluh dengan dilaksanakannya Bimtek dan Workshop agar menjadikan kegiatan ini sebagai satu kesempatan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di Maluku. (jj)